Jumat, 06 Januari 2012

Menghitung Kecepatan Malaikat Jibril dengan Rumus Dilatasi Waktu Einstein (Part 1)

Dari judulnya aja, pasti pembaca sudah mau tertawa. tapi tunggu dulu. bagi yang penasaran, please read. 'til the rest of my words. ini pengetahuan yang sangat sangat berguna buat siapapun yang haus akan ilmu pengetahuan.

Pada tanggal 30 Maret 1905, 106 tahun silam di jurnal Annalen der Physik, Jerman, muncul artikel berjudul "Zur Elektrodynamik bewegter Körper" atau "On The Electrodynamics of Moving Bodies". Kemudian artikel ini lebih dikenal karena mengusulkan teori baru, yaitu Relativitas Khusus. Penulisnya Albert Einstein, yang pada 2005 lalu, kalangan fisika sedunia merayakannya sebagai Tahun Einstein.

106 tahun silam itu adalah tahun keajaiban (annus mirabilis) Einstein. Selain makalah tentang Teori Relativitas Khusus, ia mengirimkan dua makalah besar lainnya ke jurnal yang sama: efek fotoelektrik yang mengantarkannya meraih Hadiah Nobel Bidang Fisika 1921 dan penelitian tentang Gerak Brownian.

Teori relativitas khusus bagi sebagian ilmuwan merupakan dasar kuat yang memungkinkan perjalanan waktu ke masa depan. Sepuluh tahun sebelum Einstein muncul dengan gagasannya itu, ide perjalanan waktu seperti ditulis H.G. Wells dalam novel The Time Machine adalah fiksi ilmiah yang bertentangan dengan Hukum Fisika.

Kini, relativitas waktu adalah fakta yang terbukti secara ilmiah. Sebelumnya, manusia belumlah mengetahui bahwa waktu adalah sebuah konsep yang relatif, dan waktu dapat berubah tergantung keadaannya. Ilmuwan besar, Albert Einstein, secara terbuka membuktikan fakta ini dengan teori relativitas. Ia menjelaskan bahwa waktu ditentukan oleh massa dan kecepatan. Dalam sejarah manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.

Tapi ada perkecualian; Al Qur'an telah berisi informasi tentang waktu yang bersifat relatif! Sejumlah ayat yang mengulas hal ini berbunyi:

"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 22:47)

"Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu." (Al Qur'an, 32:5)

"Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun." (Al Qur'an, 70:4)
Khusus untuk ayat terakhir QS 70:4, simak penjelasan berikut ini :
Berdasarkan QS 70:4 diatas dan rumus dilatasi waktu einstein, kita dapat menghitung kecepatan malaikat Jibril, Diketahui dalam ayat diatas bahwa :
c = kecepatan cahaya = 3x10pangkat8 m/s
u = kecepatan malaikat jibril (yang akan kita cari)
t = waktu menurut penjelajah (malaikat jibril)
t’ = waktu menurut perhitungan manusia (pemuluran waktu)


by : Bagas Wahyudha (KIR SMAN 15 Bekasi)

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran selalu kamu terima

 

Kelompok Ilmiah Remaja Bekasi (KIRSI) © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates