Senin, 23 Januari 2012

Benarkah Neil Armstrong Melakukan Pendaratan di Bulan ?

Sahabat Ilmiah Bekasi . . .
Kita semua tentu tahu, bahwa tanggal 20 Juli 1969 adalah tanggal bersejarah bagi keberlangsungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi negara Amerika Serikat. Ya Benar ! Pada hari itu tiga orang astronot Neil Armstrong, Edwin Aldrien dan Michael Collins melakukan pendaratan untuk pertama kalinya di bulan. Namun setelah itu, muncul berbagai macam pro dan kontra. Benarkah ketiga orang itu melakukan pendaratan di Bulan? ataukah ini hanya sebuah rekayasa yang bertujuan menjaga image negara Amerika Serikat? Benarkah NASA itu hanya merekayasa tentang pendaratan di bulan??
Jujur . . . saya sebagai penulis sekaligus orang yang menaruh perhatian besar terhadap ilmu astronomi, PERCAYA akan adanya pendaratan di bulan oleh ketiga astronot tersebut. Apa alasannya?? check this out . . . !!!!

Pada Mei 1961, Presiden Kennedy mengucapkan sebuah pidato yang bersejarah ,"I believe that this nation should commit itself. To achieving the goal, before this decade is out, of landing a man on the Moon and returning him safely to the Earth..."

Pada 20 Juli 1969, Neil Armstrong menginjakkan kaki untuk pertama kali di bulan menggenapi impian Kennedy. Namun pada tahun 1974, seseorang bernama Bill Kaysing menerbitkan sebuah buku berjudul "We Never Went to the Moon : America's Thirty Billion Dollar Swindle". Isinya mengatakan bahwa Amerika telah memalsukan pendaratan di bulan. Hasil investigasinya didasarkan pada kejanggalan yang ada pada rekaman dan foto-foto yang dirilis oleh NASA.

Sejak itu, teori konspirasi pendaratan bulan lahir (the great moonhoax/moonlanding hoax). Beberapa buku ditulis setelah buku Kaysing, mengusulkan ide yang sama. Setelah itu buku-buku atau situs yang membela pendaratan di bulan juga bermunculan. Namun, pembelaan itu tidak pernah dibahas sebanyak teori konspirasi.



Tuduhan ke-1 : Kita tahu bahwa di angkasa banyak sekali bintang-bintang. Tetapi mengapa pada saat foto di bulan itu tidak terlihat bintang-bintang?






Mungkin patut diketahui, bahwa bulan memantulkan cahaya matahari, namun di bulan tidak ada atmosfer sehingga tidak memungkinkan terjadinya absorpsi cahaya. Sehingga permukaan bulan saat itu sangat terang. Karena sangat terang, maka pemotretan pun harus menggunakan exposure time yang singkat bahkan hingga mencapai over exposure, karena over exposure inilah, bintang-bintang cahayanya tidak tertangkap oleh kamera. Justru sebaliknya, jika exposure time disetting sedemikian rupa, maka akan dicurigai sebagai rekayasa.






Tuduhan ke-2 : Bagaimanakah Edwin Aldrien bisa menjejakkan kaki di bulan, padahal gravitasi bulan hanya 1/6 bumi ?





  Debu bulan terdiri dari partikel-partikel yang terbentuk dari tabrakan-tabrakan dengan asteroid dan mikrometeorit. Setiap partikel membentuk debu yang memiliki permukaan kasar dan bergerigi. Ini menyebabkan jejak kaki dapat terbentuk dengan baik tanpa air. Lagipula, sebagian besar permukaan bulan terdiri dari silika, materi unik yang dapat lengket satu sama lain dan membentuk rantai molekular panjang. Di bumi, Jejak seperti itu tidak dapat tercipta karena ada proses oksidasi, dimana oksigen akan segera mengisi serpihan rantai molekular, namun di bulan, tidak ada oksigen sehingga jejak kaki yang sempurna dapat tercipta.

Mengenai berat dan gravitasi, memang berat di bulan akan menjadi 1/6 berat di bumi. Tapi kita tahu bahwa MASSA selalu sama dimanapun di seluruh jagad (Rumus Newton, weight = mass x gravity). Inilah yang menyebabkan Aldrin dapat membuat jejak seperti itu.






Tuduhan ke-3 : Bagaimana bendera berkibar di bulan, padahal  di bulan hampa udara?




Sesungguhnya pertanyaan ini agak aneh. Bagaimana caranya kita bisa melihat sebuah bendera berkibar dari sebuah foto ? Jawaban atas pertanyaan ini begitu gampang. NASA telah memikirkannya. Mereka menginginkan sebuah foto yang heroik dengan bendera Amerika yang terlihat dengan jelas, jadi mereka memasang sebuah pipa horizontal kecil di atas tiang. Hal ini menyebabkan tiang bendera tersebut berbentuk huruf L terbalik. Bendera itu tertahan oleh pipa horizontal dan kerutan pada bendera menciptakan efek berkibar.

Coba lihat foto dibawah ini. Foto pertama menunjukkan tangan Aldrin yang sedang memberi hormat terhadap bendera Amerika. Anda bisa melihat ujung jarinya menyembul sedikit di depan helmnya. Pada foto kedua, tangannya sudah diturunkan. Sembulan di depan helm sudah tidak terlihat. Tapi posisi bendera dan kerutannya sama. Itu artinya bendera tidak berkibar.






Itulah bukti-bukti kebenaran manusia mendarat di bulan, sekarang kalo persepsi saya begini : seandainya pendaratan di bulan itu bohong, berarti peluncuran apollo 11 pada tahun 1969 juga bohong. Padahal apollo 11 pada tahun1969 itu benar-benar diluncurkan saat itu. Lagipula perlu diketahui, antara bulan dan bumi terdapat sabuk radiasi van allen. NASA telah memperhitungkan semuanya sebelum menerbangkan manusia ke bulan. Mereka menginvestasikan waktu dan uang yang tidak sedikit untuk meneliti risiko ini. Akhirnya mereka menyimpulkan bahwa radiasi itu hanya membawa risiko minimal. Butuh waktu sekitar satu jam bagi Apollo untuk melewati sabuk radiasi itu. Total dosis radiasi yang diterima para astronot akibat radiasi itu ternyata hanya 1 rem. Seseorang dapat mengalami sakit apabila mendapat dosis 100-200 rem dan kematian pada dosis diatas 300 rem. Ini sudah dibuktikan dengan pemeriksaan medis yang dilakukan oleh NASA medicine batalyon.

Lagipula sabuk itu terbentang di 40 derajat Latitude dan 20 derajat diatas dan dibawah equator magnetik. Sedangkan Wahana yang membawa Apollo hanya bergerak pada posisi 30 derajat. Jadi para astronot hanya terekspose dengan radiasi minimal. 



Sekarang pertanyaan penting, apakah saya percaya manusia telah mendarat di bulan. Jawabannya : YA !

Bukan karena saya membela Amerika dan teknologinya, namun karena saya mempercayai kekuatan sebuah impian. Keberhasilan Amerika bukanlah keberhasilan sebuah bangsa, melainkan keberhasilan umat manusia seluruhnya. Neil Armstrong benar ketika dia berkata "That's one small step for a man, one giant leap for mankind." Sebuah langkah kecil bagi seorang manusia, sebuah lompatan besar bagi seluruh umat manusia.

Bill Kaysing dan Kennedy sama-sama menatap bulan pada malam hari. Sambil menatap bulan, Kaysing berkata dalam hatinya, "Diluar jangkauanku!" Sedangkan Kennedy berkata dengan lantang, "Kita akan menyentuh permukaannya." Mungkin suatu hari apabila kita berani bermimpi besar, kita akan melihat bendera Indonesia tertancap di Bulan, dan kita tidak akan berkata lagi "Bagaikan pungguk merindukan bulan".

Insha Allah, semoga bermanfaat. :)


By : Heraldo Yanindra Pradana (SMAN 7 Bekasi)

0 komentar:

Posting Komentar

kritik dan saran selalu kamu terima

 

Kelompok Ilmiah Remaja Bekasi (KIRSI) © 2010

Blogger Templates by Splashy Templates